Selamat Datang di Buletin Konservasi Kepala Burung (Bird's Head) Blog "sebuah Blog yang berisi artikel-artikel seputar konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dan merupakan media informasi, komunikasi, sosialisasi antar sesama rimbawan dalam menegakkan panji-panji Konservasi..."
Bagi Bapak/Ibu/Sdr/Sdri/Rekan-Rekan Sekalian yang ingin menyampaikan artikelnya seputar Konservasi atau ingin ditampilkan pada Blog ini, dapat mengirim artikel tersebut ke Email Tim Redaksi Buletin : buletinkepalaburung@gmail.com atau ke Operator atas nama Dony Yansyah : dony.yansyah@gmail.com

Selasa, 21 Desember 2010

Kepedulian Generasi Muda Kaimana Terhadap Lapisan Ozon

Program Lingkungan PBB UNEP (United Nations Environment Programme) pada tanggal 16 September 1977 mencanangkan Peringatan Hari Ozon se-dunia.  Pencanangan Hari ozon sedunia karena adanya penipisan dan atau lubang besar yang semakin besar pada lapisan ozon di atmosfir.  Mengapa ozon atau lapisan ozon itu penting?  Karena lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung (protective shields) terhadap sinar ultra violet matahari dengan menyerap sebagian besar sinar ultra violet.  Sebagai akibat tanpa lapisan ozon mahluk di bumi  akan menerima sinar ultra violet matahari yang berlebihan. 

Sinar ultra violet matahari sangat berguna bagi kehidupan di bumi, diantaranya dalam proses photo sintesa bagi tumbuhan yang memiliki klorofil (zat hijau daun), dan proses pembentukan vitamin D dari provitamin D bagi manusia. Namun sinar ultra violet matahari yang berlebihan akan berakibat buruk pada kesehatan manusia, yang dapat menyebabkan penyakit antara lain: kanker kulit (Malignan skin tumours), penyakit mata terutama katarak, kanker konjungtivita dan menurunnya daya kekebalan tubuh terhadap bahaya penyakit infeksi.  
Mangrove Community yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, mengajak para generasi muda sesama pelajar SLTP/SLTA se-kota Kaimana tidak hanya memperingati hari ozon sedunia dengan upacara (seremonial belaka), namun mengajak para muda dalam bentuk diskusi panel yang bertemakan “Perlakukan Lingkungan dengan Arif dan Bijak Selamatkan Ozon Demi Masa Depan Bumi Kita”.   Selain itu, sosialisasi ozon juga dikampanyekan melalui bentuk nyanyian dan puisi serta pemutaran film tentang lingkungan.
                                                                                  
Pada diskusi panel ini, pembicara berasal dari beberapa kelompok yang mewakili sekolah-sekolah dan isu yang disampaikan dalam bentuk diskusi dan tanya jawab serta masukan dari beberapa nara sumber pemerhati lingkungan.  Setiap pembicara mendiskusikan hal-hal sebagai berikut:  Mangrove Community SMA I Kaimana tentang “Ozon Kenali dan Lindungi”, SMA St. Thomas Aquino Kaimana tentang “Isu Hutan dan Ozon”, SMK Negeri Kelautan tentang “Global Warning dan Dampaknya Pada Laut”, SMP Negeri II Kaimana tentang “Manusia, Ozon, dan Kesehatan”, dan Life Lihood Community SMA I Kaimana tentang ‘Global Warning dan Kemiskinan”.  Sedangkan nara sumber yang turut serta, antara lain: Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Ir. F.I. Lawalata, Pimpinan Manajer CI Kaimana Thamrin Lamuasa, Marine Spesialist Andi Yaser dan Zeth Parinding, S.Hut MP dari SKW4 Kaimana Balai Besar KSDA Papua Barat.
Tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan diskusi panel memberikan pemahaman kepada generasi muda, antara lain: 1. bahaya kerusakan lapisan ozon, 2. mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan kerusakan lapisan ozon, dan 3.  selalu peduli untuk mengkampanyekan bahaya rusaknya lapisan ozon.

Selain itu, kiranya dapat mengarahkan para siswa/siswi untuk memahami bahwa kerusakan lingkungan tidak berdiri sendiri, namun memiliki keterkaitan dengan masalah kesehatan, ekonomi dan lainnya.    Memotivasi  dan menumbuhkembangkan keberanian para siswa/siswi sebagai generasi muda untuk mengemukakan pendapat di depan umum dengan cara-cara yang tepat dan elegan (santun).  
Perlu dipahami bahwa manusia masih sangat bergantung pada alam sekitarnya.  Berdasarkan hasil yang hendak dicapai dari kegiatan diskusi ini bagi generasi muda secara kontinyu, adalah:  1. perubahan perilaku generasi muda di dalam kehidupannya untuk menggunakan setiap produk yang ramah lingkungan, dan 2.  Perubahan perilaku generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memperlakukan lingkungan secara arif dan bijak.

Diskusi kian hangat ketika salah satu peserta berpendapat “ Perilaku manusia yang tidak ramah lingkungan dan tidak bertanggung jawab itulah yang menjadi sebab rusaknya bumi kita, untuk itu kita harus peduli”.    Oleh sebab itu, semakin tipis dan lebarnya lubang lapisan ozon karena ketidakarifan manusia yang diberi akal dan pikiran dalam memanfaatkan alam sekitarnya, disebabkan antara lain:   a).  penebangan hutan yang kurang bijaksana dan sangat cepat menyebabkan hilangnya unsur karbon yang banyak tersimpan dalam tumbuhan hijau daun pada proses fotosintesis (proses fotosintesis tumbuhan memerlukan gas karbondioksida (CO2) dan sinar ultra violet untuk menghasilkan gas oksigen (O2)),   b). penggunaan gas Freon secara berlebihan,  c). kebakaran hutan yang tak terkendali,  d). pemakaian kendaraan bermotor yang banyak mengeluarkan asap kendaraan melebihi ambang emisi yang ramah lingkungan, dan lain sebagainya.
Bagaimana cara mengatasi global radiation dan nat radiation, disarankan agar dalam pemanfaatan kayu berupa penebangan pohon yang menghasilkan kayu dan hasil hutan non kayu diupayakan dilakukan secara bijaksana sesuai dengan kebutuhan dan tidak menebang semua pohon, namun menyisakan pohon-pohon induk.  Selain itu, daerah yang kurang hijau ditanami dengan jenis-jenis yang endemik di sekitarnya sebagai bank plasma nutfah sehingga dapat mengembalikan dengan cepat keanekaragaman yang hilang dan siklusnya berdasarkan relung hidupnya.  Sedangkan daerah-daerah yang kritis perlu segera dilakukan reboisasi,  daerah perkebunan dan pertanian sebagiannya ditanami atau diselingi tanaman keras yang bernilai ekonomis dan tanaman pangan (diversifikasi), daerah perkotaan dan perumahan sebaiknya dipikirkan disediakan lahan khusus untuk hutan kota atau pertaman yang asri. 

Masih perlu banyak dukungan untuk membantu Mangrove Community ini dalam bergerak mengkampanyekan masalah lingkungan.   Dukungan tersebut dapat berupa dukungan material dan moril atas kepedulian generasi muda ini dari pemerintah pusat dan daerah, lembaga-lembaga donor pemerhati lingkungan, dan kepedulian masyarakat sekitarnya.   Mangrove community dengan keberadaannya dan kepeduliannya terhadap keberadaan mangrove yang mulai menyusut atau berkurang di kaimana berupaya terus melakukan pembibitan dan penanaman mangrove.   Upaya yang terus dilakukan mereka adalah mengusulkan dan memohon dukungan pemerintah pusat dan daerah, dan lembaga donor pemerhati lingkungan untuk melakukan penanaman mangrove  sebagai pusat studi mangrove di sepanjang pesisir pantai bantemin seperti yang digambarkan di atas.  Berdasarkan studi bahwa di sekitar hutan mangrove lebih banyak terkandung oksigen dibandingkan satu pohon besar.  Selain itu, hutan mangrove berfungsi sebagai tempat pemijahan ikan, pelindung hembasan ombak, dapat menyatukan pulau, penyaring racun-racun yang berasal dari hulu ke hilir muara sungai, dan menjaga habitat ikan dan karang hidup beserta keanekaragamannya.

Masih adakah seorang atau kelompok atau komunitas yang beranggapan bahwa manusia tidak ada keterikatan dan ketergantungannya kepada alam di mana mereka berpijak!.   Masih ramah kah kita sebagai individu sosial yang saling ketergantungan dengan alam?.   Bagaimana upaya dan kepedulian kita kepada alam untuk mewujudkan keramahan dengan memanfaatkan alam yang ramah lingkungan?


Ditulis Oleh: Zeth Parinding, S.Hut MP

1 komentar:

  1. Masyarakat Kaimana harus menyadari, keindahan dan kekayaan alam Kaimana bila tak dijaga, dikembangkan ... akan hilang dan tak meninggalkan jejak yang baik bagi generasi penerus. Hidup MC.... SSU : save,study n use.
    thanks sudah dipost-kan. "Donny Syah El Shirazy"

    BalasHapus