Selamat Datang di Buletin Konservasi Kepala Burung (Bird's Head) Blog "sebuah Blog yang berisi artikel-artikel seputar konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dan merupakan media informasi, komunikasi, sosialisasi antar sesama rimbawan dalam menegakkan panji-panji Konservasi..."
Bagi Bapak/Ibu/Sdr/Sdri/Rekan-Rekan Sekalian yang ingin menyampaikan artikelnya seputar Konservasi atau ingin ditampilkan pada Blog ini, dapat mengirim artikel tersebut ke Email Tim Redaksi Buletin : buletinkepalaburung@gmail.com atau ke Operator atas nama Dony Yansyah : dony.yansyah@gmail.com

Minggu, 02 Januari 2011

Konservasi & Pemekaran Wilayah (Edisi 6 2010)

Di Indonesia wacana pemekaran daerah/wilayah bergulir dengan kencang sejak masa reformasi tahun 1998 dan mungkin akan terus bergulir sampai pada batas ideal sebuah daerah untuk melakukan pembangunan. Secara umum wacana ini gencar disuarakan di Luar Jawa terutama di Indonesia Bagian Timur, yang selama ini seakan menjadi anak tiri dari pembangunan nasional. Sejak tahun 2000-an, wacana ini bergulir di Provinsi Papua Barat dan sampai sekarang telah melahirkan 9 Daerah Otonomi Baru (DOB) yang terdiri dari 1 kota dan 8 kabupaten.

Daerah yang baru dibentuk, laksana bunga yang sedang mekar, nampak indah dan menarik bagi siapapun yang memandangnya. Demikian pula DOB menjadi perhatian semua kalangan baik dari pemda, politikus, pedagang/pebisnis sampai para pencari kerja. Hampir semua kalangan, tertarik terhadap DOB seringkali melihat dari sisi ekonominya, karena DOB menjajikan berjuta harapan.

Berawal dari sisi ekonomi inilah, sisi lain DOB sering terlupakan apalagi konservasi sumber daya alamnya. Bahkan untuk sisi yang satu ini dianggap suatu yang bertentangan dengan semangat DOB, bahwa konservasi akan menghalangi semangat pembangunan, menghambat perolehan PAD, menyempitkan ruang gerak dll. Semua kalangan terutama Pemda melihat konservasi sebagai sebuah momok yang harus disingkirkan. Haruskah demikian???

Sebenarnya konservasi merupakan sisi lain dari DOP yang dapat dilaksanakan bersamaan dengan sisi yang lain. Konservasi tidak hanya melarang dan melarang, yang terkesan menghambat pembangunan daerah pemekaran. Bagi DOB seharusnya lebih diuntung karena sejak awal konservasi dapat direncanakan untuk mendukung sektor pembangunan yang lain sehingga kesejahteraan masyarakat secara hakiki benar-benar terwujud. Kesejahteraan dalam arti yang sebenarnya, sejahteraan secara ekonomi dan aman secara ekologi, sehingga pundi-pundi PAD dapat dinikmati secara lestari oleh generasi sekarang dan akan datang.

Dengan melihat uraian di atas, maka mari kita hilangkan dalam benak kita kerangka berfikir “Konservasi Vs Pemekaran Wilayah” dan kita ganti dengan “Konservasi & Pemekaran Wilayah”. Karena sebenarnya kedua hal ini dapat bersanding dan berjalan seiring bahkan saling membutuhkan.


4 komentar:

  1. Selamat Tahun Baru pada teman teman BKSDA Papu dan selamat untuk sukses dengan semangat konservasi burung papua. Luar biasa menarik, bisa di dikembangkan bersama. Kami tgl 2 Desember 2010 diundang pameran di manggala wanabakti yang dihadiri Menhut, diantaranay pameran pengembangan burung berkicau liar (penangkar), siapa tau bisa kerjasama penangkaran burung papua. Idi PEH BPDAS SOLO. Pendamping Kelompok Penangkar Burung Liar Klaten. Trima kasih

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas undanganx mas, kebetulan Kepala Balai berada di Jakarta, mungkin bisa brtemu dengan beliau disana, trims @_@

    BalasHapus
  3. cara beriklan di internet : trims atas informasix...

    BalasHapus