Potensi Biofisik
Secara umum TWA Bariat memiliki curah hujan rata-rata pertahun 5.667,7 mm dan rata-rata jumlah hari hujan adalah 259,1 hari per tahun dengan nilai Q 2,56 %. TWA Bariat mempunyai topografi berbukit-bukit dengan bentuk lapangan bergelombang ringan sampai berat. Puncak bukit tertinggi di Bolmanit dengan ketinggian + 350 meter di atas permukaan laut. Di dalam kawasan ini mengalir beberapa sungai yang sebagian besar bermuara di Sungai Kaibus. Jenis batuan yang terkandung di dalam TWA Bariat adalah jenis batuan sediment alluvium dan terumbu karang (kars). Sedangkan jenis tanah yang dominan di daerah ini adalah tanah Podsolit.
TWA Bariat merupakan habitat yang baik bagi beberapa jenis tumbuhan dan satwa. Beberapa jenis tumbuhan yang banyak dijumpai pada daerah ini adalah kasuarina (Casuarina rumphius), pala hutan (Myristica sp), jenis jambu-jambuan (Eugenia sp), gaharu irian (Aquilaria filloria), beberapa jenis rotan dan jenis-jenis tumbuhan yang biasa hidup pada hutan dataran rendah. Beberapa jenis satwa liar yang hidup di TWA Bariat yang dilindungi, diantaranya: kus-kus (Phalanger maculatus), nuri merah kepala hitam (Lorius lory), maleo (Macrocephalon maleo), dan kakatua putih jambul kuning (Cacatua galerita triton).
Aksesibilitas dan Obyek Daya Tarik Wisata
Dari Kota Sorong dapat ditempuh melalui perjalan laut dan darat menuju Kota Teminabuan. Melalui perjalanan laut menggunakan angkutan kapal dengan waktu tempuh + 12 jam. Melalui darat dengan menggunakan mobil dapat ditempuh dalam waktu 6 – 10 jam. Kemudian dari Kota Teminabuan ke lokasi/kawasan TWA Bariat dapat ditempuh dengan mobil carteran atau ojek dalam waktu tempuh sekitar 15 – 30 menit. Potensi wisata yang terdapat di TWA Bariat antara lain: panorama hutan pada bukit-bukit karst, canoing, tubing.
Kereeennn.... I'll be there
BalasHapus